Blog Jayoo on the ROAD : Perumnas in 2014

Hey guys, gue kemarin jalan-jalan keliling perum looh.

Kemarin gue keliling naik sepeda, sekalian ngehabisin waktu liburan karena boring banget rasanya diem dirumah terus gak ngapa-ngapain diem depan laptop 7 jam biar ga bosen nonton youtube. Gue juga dapet inspirasi dari pada blogger lain yang ngereview tempat tinggalnya sendiri.

Perum itu lingkungannya sangat bersahabat, dan orang-orangnya disini juga baik-baik tapi ada beberapa ibu-ibu tukang gosip yang berbahaya jika didekati, mungkin kalo gue udah sukses gue mau buat alat yang namanya “Gosiperz Detector” biar gue aman berbicara dengan ibu-ibu disini.

Kira-kira bentuknya kaya gini :

Gosipers detector

Ga banyak sih yang gue preview, tapi yang penting-penting aja :)

Lapangan Perum

Lapangan ini adalah lapangan tempat gue main waktu masih kecil, dulu banyak yang jualan cilok disini. Sejak itulah gue suka cilok. Tapi sekarang perum udah berubah banget, yang dulunya air hujan cepet meresap. Sekarang airnya malah jadi bikin becek lapangannya gitu :( jadinya agak ekek main disini lagi.

 aduh lupa ambil gambar lapangannya -_-

Sekarang lapangan perum udah ga terawat lagi, kaya back to alamiah lah istilahnya. Ga ada yang mau ngerapiin semak-semak liar di lingkungan Lapangan Perum, entah kenapa :|

Semak-semak lapangan perumnas

Selain semak belukar yang ga pernah dirawat, perum juga berubah di bagian depan pintu masuknya yang dulu pangkalan cidomo sama pedagang “5 Foot Trader” (pedagang kaki lima), sekarang berubah jadi tempat pijat kaki refleki batuan alam gituh kaya di Loang Baloq.

Jalur Refleksi kaki Lapangan Perumnas

SDN 38 Ampenan

inilah tempat dulu gue sekolah setelah pindah dari SD 2. Tempat gue banyak dibully :|
Gue heran kenapa tiap Lulus dari sekolah, sekolah itu pasti bakalan berkembang pesat. Seolah-olah kita jadi penghambat perkembangan sekolah .

SDN 38 Ampenan

Sekolah ini gak banyak berubah sih, cuma nambah perpustakaan doang, sama lingkungannya tambah bersih gitu. Waktu SD ada katanya kamar mandi yang KR-Amat, makanya ditutup dan gak pernah sama-sekali dibuka tapi sekarang gue tau itu boong karena itu adalah GUDANG and it feels so…

Kios–Kios Perumnas

Kios Perumnas

Kios-kios diperum ga banyak berubah sih. Tapi kasiannya mereka sudah agak sulit untuk berkembang lagi karena banyak “alfam*rt, indom*ret, *-mart”. jadinya mereka agak kesepian pembeli karena harga di toko-toko bermerek itu lebih murah.

Lingkungan Perumahan

Lingkungan perumahan perum sekarang sudah agak berisik oleh kendaraan-kendaraan bermotor yang berjalan melewati perumnas. Karena sering dilewatin truk, jalanan perum banyak yang berbatu dan ada juga yang berlubang-lubang

Jalanan Bolong-bolong

jadi gak enak gitu jalan lewat sini :(. Tapi di gang-gang yang jarang dilewati oleh kendaraan lebih bersih dan nyaman.

Jalan Mulus

Selain itu juga banyak yang melanggar rambu-rambu di gang tersebut, disuruhnya cuma 20km/jam eh ternyata mereka pada 60km/jam.

Rambu-rambu Perumnas

Anak-anak kecil di perumnas kelihatannya sangat bersahabat dengan kelompoknya, bisa dibilang disini edukasi orangtuanya sangat bagus dan anak-anaknya bermain ceria dengan teman-teman seusianya

Anak-anak bermain ceria

Yang paling gak enak kalo jalan-jalan keliling perum adalah banyaknya polisi tidur, mengapa perlu banyak polisi tidur? setiap 20m ada polisi tidur yang menggangu apalagi polisi tidurnya kecil-kecil ga keliatan, pas lagi jalan tiba-tiba motor genjat-genjot :D

Banyak polisi tidur

Komentar